Senin, 07 Februari 2011

Contoh TA Prarancangan Pabrik

Nakh kali ini bwt yg ngambil Tugas Akhir Prarancangan pabrik kimia. Lumayan lah buat nambah refrensi kali aja ada yg cocok. he.. he.. he..

Sebenarnya ini File2 ini saya dapat dari link universitas luar negeri. Kebetulan aja nemu gitu pas lg nyari2 refrensi buat TA saya. Langsung saja saya download semuanya...

Silakan disedot dot dot . . . .
2-ethylhexanol
acetic acid
acrlic acid
alkil aril sulfonat
ammonia
ammonium sulfat
asetaldehide
benzene
carbitol
carbon disulfid
chlorine
chloro benzene
cumene
ethyl benzene
ethylene glicol
ethylene oxide
glycerol
hydrogen
isoamyl alcohol
methanol
metil etil keton
monoethanolamine
mononitrotoluene
napthalene
nitrochlorobenzene
orthoxylene
polystyrene
soda ash
stearic acid
styrene
sugar cane
sulfuric acid
terephethalic acid
toluene
xylenes

Minggu, 06 Februari 2011

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 & 2

cek cek.. 1.. 2.. 3...
koq malah cek sound sih....???
langsung aja deh...! kali ini saya akan share tentang praktikum Operasi Teknik Kimia yang sering kali jadi beban tersendiri bagi mahasiswa Teknik Kimia. Secara praktikumnya ribet, perlu ketelitian lebih, data pengamatan banyak, ditambah lagi tulisan di laporan sementara yang minta ampun banyaknya, bikin pegel tangan (mesti begadang tiap hari loh..!). Resikonya mata kuliah yang lain malah terbengkalai dan bsa2 nilainya jeblok semua. Namanya juga OPERASI TEKNIK KIMIA gitu loch...!!!

Sebenarnya sih bisa2 kita aja mengatur waktu, selain itu kita harus pinter2 nyari referensi laporan tersebut supaya laporannya cepat selesai dan cepat ACC.!!! Nah buat yg pengen laporannya cepat selesai kudu mesti wajib banyak2 punya referensi laporan tersebut.

Gini nih "tips" supaya punya banyak referensi dan laporan cepat selesai :
  1. Cari referensi buku2 yang berhubungan dengan praktikum.
  2. Nyontek laporan punya teman yang sudah ACC.
  3. Yang lebih extrem lg, pinjam laporan punya teman yg sudah ACC tinggal ganti tuh cover depannya, Gampang kan..? 
  4. Berteman dengan kakak tingkat yang sudah menempuh praktikum. kan gampang tuh tinggal bilang, "kak boleh ngopy laporan praktikumnya gak?". pasti dikasih lah, ngapain juga laporan praktikum diumpetin coba..??
  5. Males ngopy punya kakak tingkat?, tp kerjaannya Online mulu, Online.. Online.. Online.. (koq jdi lagunya saykoji..?) gampang.!, sempetin waktu buat ngedownload laporan yang udah saya uplod ke blog ini, tinggal klik, klik, klik, sambil ngopi2 (minum kopi maksudnya) dan laporan OTK udah nangkring di komputer kamu. Dari pada waktu terbuang cuma buat FB2'n, twiter2'n, YM2'n, he..he..he..
Silakan disedot kuat kuat..
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 1

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2

Semoga Bermanfaat..... 

Sabtu, 05 Februari 2011

Macam Pembangkit Listrik

Dalam kehidupan sehari2, kita tentu sudah tak asing lagi dengan yg namanya listrik. yup, memang benar listrik pada masa kini sudah menjadi bagian keseharian kita. Namun apakah kita tahu bagaimana proses "pembuatan" listrik?? secara umum, pembangkit listrik ada 6 macam, yaitu: PLTA (yg paling familiar di telinga), PLTU (juga ga asing), PLTG (lumayan terkenal), PLTGU (kurang familiar), PLTP (panas bumi), dan PLTD (diesel). berikut secara rinci pembangkit listrik tersebut bekerja:

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, PLTA juga memiliki keuntungan bagi pengembangan pariwisata, perikanan dan pertanian.Pada dasarnya, energi listrik yang dihasilkan dari air, sangat tergantung pada volume aliran dan tingginya air yang dijatuhkan. Sumber air potensial didapat dari hasil pembelokkan arah arus air sungai di daerah pegunungan tinggi oleh sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2 jenis, yaitu: PLTA Run-Off River (Memotong Aliran Sungai) dan PLTA Kolam Tando.Ilustrasi siklus perubahan wujud energi pada PLTA:Kedua PLTA tersebut memiliki kesamaan, yaitu membendung aliran air sungai dan mengubah arahnya ke PLTA. Bedanya, pada PLTA Kolam Tando sebelum aliran air sampai ke PLTA, debit air ditampung dalam suatu kolam yang biasa disebut kolam tando. Sedangkan pada PLTA Run-Off River tidak. Kolam Tando ini berguna menjadi sumber cadangan air, ketika debit air sungai menurun akibat musim kemarau yang panjang.Memang dari segi biaya pembangunan, PLTA Run-Off River akan menelan biaya yang lebih rendah daripada PLTA Kolam Tando karena PLTA Kolam Tando memerlukan waduk yang besar dan daerah genangan yang luas. Tetapi jika terdapat sungai yang mengalir keluar dari sebuah danau, danau ini dapat dipergunakan sebagai kolam tando alami, seperti pada PLTA Asahan di Danau Toba, Sumatra Utara.Air yang terbendung dalam waduk akan dialirkan melalui saluran/terowongan tertutup/pipa pesat sampai ke turbin, dengan melalui katup pengaman di Intake dan katup pengatur turbin sebelum turbin. Pada saluran pipa pesat terdapat tabung peredam (surge tank), yang berfungsi sebagai pengaman tekanan yang tiba-tiba naik, saat katup pengatur ditutup.Air mengenai sudu-sudu turbin yang merubah energi potensial air menjadi energi gerak/mekanik yang memutar roda turbin, yang pada gilirannya generator akan merubah energi gerak/mekanik tersebut menjadi energi listrik. Katup pengatur turbin akan mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke sudu-sudu turbin sesuai kebutuhan energi listrik yang akan dibangkitkan pada putaran turbin yang tertentu. Putaran turbin yang terlalu cepat dapat menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator, dimana hal ini dapat terjadi pada saat beban listrik tiba-tiba lepas/ hilang. Untuk mengatasi putaran yang berlebihan maka katup pengatur turbin harus segera ditutup. Katup pengatur turbin yang tiba-tiba menutup akan mengakibatkan terjadinya goncangan tekanan arus balik air ke pipa pesat, dimana goncangan ini diredam dalam tabung peredam.

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor. Udara untuk pembakaran yang dihasilkan kipas tekan/force draf fan akan dipanasi dahulu oleh pemanas udara/heater. Setelah itu, energi panas akan dialirkan ke dalam air di pipa melalui proses radiasi, konduksi dan konveksi, sehingga air berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Drum ketel akan berisi air di bagian bawah dan uap di bagian atasnya. Gas sisa setelah dialirkan ke air masih memiliki cukup banyak energi panas, tidak dibuang begitu saja melalui cerobong, tetapi akan digunakan kembali untuk memanasi Pemanas Lanjut ( Super Heater), Pemanas Ulang (Reheater), Economizer dan Pemanas Udara.Dari drum ketel, uap akan dialirkan menuju turbin uap. Pada PLTU besar (di atas 150 MW), turbin yang digunakan ada 3 jenis yaitu turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah. Sebelum ke turbin uap tekanan tinggi, uap dari ketel akan dialirkan menuju Pemanas Lanjut, hingga uap akan mengalami kenaikan suhu dan menjadi kering. Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Gas Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).

PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)

Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi. Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3 unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya unit PLTG, karena daya turbin uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas buang unit PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur dan daya PLTU akan mengikuti saja. PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.Secara umum HRSG tersebut adalah pengganti boiler pada PLTU, yang bekerja untuk menghasilkan uap. Setelah uap dalam ketel cukup banyak, uap tersebut akan dialirkan ke turbin uap dan memutar generator untuk menghasilkan daya listrik. Dan efisiensi PLTGU lebih baik dari pusat listrik termal lainnya mengingat listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang dihasilkan PLTG ditambah PLTU tanpa bahan bakar.

PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)
Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi. Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi menuju kantong uap tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerakkan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi terbarukan.

PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar. Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.

Sumber :
http://catatan-faisal.blogspot.com/2010/03/dalam-kehidupan-sehari2-kita-tentu.html 

Jumat, 04 Februari 2011

Vertical vs Horizontal Separator

Separator adalah suatu alat pemisah campuran uap - liquid, dimana liquid dapat berupa campuran yang tidak saling bercampur ( immicible ). Aplikasi dari Separator ini cukup banyak pada industri - industri iterutama pada bidang perminyakan dan gas ( oil dan gas plant ), aplikasi Sepator ini dapat ditemui pada [1] :
  • Compressor knock out ( KO ) drum
  • Inlet separator in gas processing plant
  • Distillation Column overhead separator 
  • Desalter

Fase yang dipisahkan pada separator ini dapat berupa campuran dua fase ,two phase( uap - liquid ) maupun campuran tiga fase, three phase ( uap - liquid - liquid ), untuk aplikasi three phase separator , contoh yang umum adalah pemisahan gas - minyak - air pada oil dan gas plant.

Untuk Three phase separator, posisi penempatan secara horinzontal lebih disukai karena lebih efektif bila dibandingkan dengan posisi vertical, untuk separator dua fase posisi baik secara vertical maupun horizontal sering digunakan, sedangkan untuk KO drum , posisi horizontal lebih sering digunakan[2].

KO drum digunakan apabila kandungan liquid kecil pada inlet stream ( aliran masuk )[2] , salah satu aplikasinya seperti yang telah disebutkan diatas , dimana separator dua fase ditempatkan sebelum inlet kompressor tujuannya adalah untuk mencegah agar teteesan liquid ( liquid drop ) tidak ikut bersama - sama dengan gas ke kompressor, sehingga kerusakan kompressor dapat dimininalisir.

Bagaimanakah cara kita menentukan pemilihan apakah itu secara vertical maupun horinzontal ? tentunya lagi, kita harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari masing - masing tipe, berikut kelemahan dan kelebihan dari masing - masing tipe[1] :

Kelebihan separator horizontal :
  • Memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan vertical separator
  • Pilihan satu – satunya untuk satu inlet dan dua outlet vapour
  • Mudah untuk mendesain untuk three phase separator
  • Lebih cocok untuk menangani liquid dengan volume yang besar
Kelemahan separator horizontal :
  • Memerlukan tempat ( foot print ) yang lebih besar bila dibandingkan dengan vertical separator
  • Pada level liquid yang tinggi , entrainment akan lebih mudah terjadi

Kelebihan separator vertical :
  • Permukaan luas area liquid tidak berubah seiring dengan naiknya tinggi liquid ( liquid level ), sehingga laju entrainment konstan
  • Foot print yang lebih kecil
  • Lebih mudah untuk pemasangan instrument level ( pengukuran tinggi liquid ), alarm dan sistem shutdown
  • Biasanya lebih effisien dibandingkan dengan tipe horizontal separator untuk rasio uap - liquid yang lebih tinggi
Kelemahan separator vertical :
  • Kurang cocok untuk pengunaan separator tiga fase
  • Kurang cocok utuk rasio liquid - uap yang tinggi

 Horizontal Separator 

Vertical Separator

 
Refrensi :
1.Arrun Datta, Process Engineering & Design Using Visual Basic, 2008, CRC Press Taylor & Francis Group
2.Harry Silla, Chemical Process Engineering Design & Economics, 2003, Marcel Dekker, Inc, New York
Sumber :
http://blog.unsri.ac.id/chemeng%20sai/separation/vertical-vs-horizontal-separator/mrdetail/1216/

Selasa, 01 Februari 2011

Tipe - Tipe Tanki Penyimpanan

Tanki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku ) . Pada uumunya produk atau bahan baku yang terdapat pada industri kimia berupa liquid atau gas, namun tidak tertutup kemungkinan juga dalam bentuk padatan (solid).

Storage tank atau tanki penyimpanan dapat memiliki bermacam – macam bentuk dan tipe, masing – masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaan masing – masing .

Secara umum tanki penyimpanan dapat di bagi menjadi dua bila diklasifikasikan berdasarkan tekanannya ( tekanan internal ) yaitu [1,2] :
  1. Tanki Atmosferik (Atmospheric Tank
  2. Tanki Bertekanan (Pressure Tank)

TANGKI ATMOSFERIK

Terdapat beberapa jenis dari tanki timbun tekanan rendah ini yaitu :

Fixed cone Roof tank , digunakan ujntuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah ( mendekati atmosferik ) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap namun pada literatur lainnya menyatakan bahwa fixed roof ( cone atau dome ) dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk ( crude oil, gasoline , benzene, fuel dan lain – lain termasuk produk atau bahan baku yang bersifat korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume 2000 m^3, diameter dapat mencapai 300 ft ( 91.4 m ) dan tinggi 64 ft ( 19.5 m ).
 
Fixed Cone Roof with Internal Floating Roff 

Tanki umbrella, kegunaanya sama dengan fixed cone roof bedanya adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat meredian di puncak tanki.

Tanki tutup cembung tetap ( fixed dome roof ) , bentuk tutupnya cembung ,ekonomis bila digunakan dengan volume > 2000 m^3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m^3 ( dengan D < 65 m ) , kegunaanya sama dengan fix cone roof tank.
  
Self Supporting Dome Roof


Tanki Horizontal, tanki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan rendah ( low volatility ) , air minum dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi, diameter dari tanki dapat mencapai 12 feet ( 3.6 m ) dengan panjang mencapai 60 feet ( 18.3 m ).
 

Tanki Tipe plain Hemispheroid, digunakan untuk menimbun fluida ( minyak ) dngan tekanan uap ( RVP ) sedikit dibawah 5 psi.
 

Tanki tipe Noded Hemispheroid, untuk menyimpan fluida ( light naptha pentane ) dengan tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.

Tanki Plain Spheroid , tanki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000 barrel .
 
Tanki Tipe Noded Spheroid

Baik Fixed cone dan dome roof dapat memiliki internal floating roof, biasanya dengan penggunaan floating roof ditujukan untuk penyimpanan bahan – bahan yang mudah terbakar atau mudah menguap , kelebihan dari penggunaan internal floating roof ini adalah :
 
  1. Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi 
  2. Dapat mengurangi resiko kebakaran
PREASSURE TANK

Dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan umumnya fluida yang disimpan adalah produk – produk minyak bumi.
 
Tanki peluru ( bullet tank ) , tanki ini sebenarnya lebih sebagai pressure vessel berbentuk horizontal dengan volume maksimum 2000 barrel biasanya digunakan untuk menyimpan LPG, LPG , Propane, Butane , H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig.

Tanki bola ( spherical tank ) , pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas – gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2 dan lain – lain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75 psi, volume tanki dapat mencapai 50000 barrel , untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 ( cryogenic ) tanki dibuat berdinding double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam , tekanan penyimpanan diatas 15 psig.



Dome Roof tank , untuk menyimpan bahan – bahan yang mudah terbakar, meledak , dan mudah menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.5 – 15 psig.


Terdapat juga tanki penyimpanan khusus yang digunakan untuk menyimpan liquid ( H2, N2, O2, Ar, CO2 ) pada temperature yang sangat rendah ( cryogenic ) , dimana untuk jenis tanki ini diperlukan isolasi ( seperti pada spherical tank ) dan dioperasikan pada tekanan rendah.

Refrensi :
1. Sri Widharto, Inspeksi Teknik Buku 2, Pradnya Paramita, 2004
2. http://chemresponsetool.noaa.gov/containers_guide/storage_tank.htm
3. http://www.astanks.com/EN/Types_of_AST_EN.html

Sumber :
http://blog.unsri.ac.id/chemeng%20sai/plant-design/tipe-tipe-tanki-penyimpanan/mrdetail/5558/


Sekilas Info Tentang Data Physical Properties

Kegiatan mencari data –data seperti : densitas, viskositas, kapasitas panas, panas laten dan lain – lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi seorang mahasiswa teknik kimia, process engineer maupun chemical engineer. Data – data tersebut sangat berguna dalam mendesain suatu peralatan proses ( chemical process equipment ) maupun untuk mengevaluasi kinerja peralatan ( evaluating performance ). Baik atau tidaknya suatu desain peralatan salah satunya ditentukan dengan valid atau tidaknya data – data properties yang digunakan. Secara umum data – data tersebut mungkin dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : Thermodynamic Properties, Transport Properties dan Thermal Properties. Thermodynamic Properties meliputi entalpi, entropi, kapasitas panas, penentuan koefisien fugasitas, koefisien aktifitas dan lain - lain. Transport Properties meliputi : densitas, viskositas, suface tension dan lain - lain. Thermal properties seperti konduktivitas termal.

Banyak studi yang telah dilakukan untuk mendapatkan data – data properties tersebut, baik melalui eksperimen atau dengan membuat suatu korelasi dan interpolasi yang cukup akurat . Umumnya data – data properties tersebut dapat kita temui pada dua sumber utama yaitu : dari Literatur ( handbook ) dan software. Banyak literatur yang mempublikasikan data – data properties berbagai komponen atau senyawa umum yang digunakan pada berbagai industri kimia beberapa literatur tersebut diantaranya adalah :
*Chemical Engineering Design
*Chemical Properties Handbook
*Gas & Liquid PropertiesGPSAHanbook of Physical-Chemical Properties & Enviromental Fate for Organic Chemical
*Perry Chemical Handbook
*Physical Properties Data for Chemical & Mechanical Engineer.
*Physical Properties of Hydrocarbon
*Physical Properties of Polymer Handbook
*dan lain - lain.

Sementara untuk sofware, terdapat semacam provider khusus sebagai data - data Physical Properties seperti Chempak Viewer dari Applied Flow Technology (AFT). Data – data properties tersebut dapat juga ditemukan pada software – software simulasi proses baik yang bersifat free licence maupun ber-licence seperti : Hysys ( Hyprotech ), Aspen Hysys ( Aspen Tech ) , ProII ( Simci ) , Chemcad, DWSIM , Aspen Plus ( Aspen Tech ) , Design II ( Winsim ) dan lain – lain.

Dari kedua sumber umum tersebut, beberapa orang lebih menyukai menggunakan Software dalam kegiatan pencarian data - data properties tersebut. Kelebihan dari menggunakan software adalah disamping kita dapat mengetahui basic data ( seperti berat molekul, Tc, Pc, normal boiling point dan lain – lain ) kita juga dapat mengetahui persamaan – persamaan atau korelasi yang digunakan dalam fungsi variable lain seperti temperature ( misal untuk tekanan uap vs temperature dan lain – lain ). Disamping itu pula dengan menggunakan software kita dapat dengan mudah melakukan perhitungan – perhitungan data – data properties tersebut untuk kondisi campuran ( mixture ), hal tersebut sangat membantu mengingat kita lebih banyak terlibat dengan campuran dari pada komponen tunggal atau pure component. Yang patut kita perhatikan adalah bahwa perhitungan untuk kondisi campuran dari komponen tunggal akan berbeda – beda untuk jenis properties.

Tidak semua data – data properties suatu komponen yang kita inginkan dapat ditemukan baik pada literatur maupun software tersebut. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan estimasi ( estimation of Properties ). Terdapat dua cara atau metode untuk melakukan estimasi properties yaitu : pertama dengan menggunakan Law of Corresponding State , kedua dengan metode Structure ( group contribution ).

The Law of Corresponding State diajukan oleh Van der Waals pada tahun 1873, metode ini membuat satu generalisasi bahwa physical properties dan thermodynamic properties tergantung pada gaya intermolekular , yang dihubungkan dengan critical properties dengan cara yang universal. Cara lain untuk menyatakan konsep ini adalah jika equation of state ( persamaan keadaan ) sebarang fluida ditulis dalam fungsi reduced properties ( Tr, Pr, Vr ), maka persamaan ini valid untuk fluida lainnya. Hubungan antara tekanan terhadap volume pada temperature konstant akan berbeda untuk tiap – tiap komponen, namun begitu corresponding law menyatakan bahwa jika tekanan, volume dan temperature dihubungkan terhadap critical propertiesnya, fungsi reduces pressure terhadap reduce volume menjadi sama untuk semua komponen atau substansi. Dapat pula dijabarkan dengan :

Property ex: densitas = f ( Pr, Tr )


Fungsi reduced dapat dijabarkan sebagai fraksi dari critical property-nya atau : 
Pr = P/Pc, Vr = V/Vc dan Tr = T/Tc.
Smith dan kawan – kawan menyatakan teori corresponding state sebagai berikut : “ semua fluida apabila dibandingkan pada Tr dan Pc yang sama memiliki faktor kompresibiliti ( Z ) yang sama ( diperikarakan sama ) dan memiliki derajat deviasi yang sama terhadap gas ideal “.

Persamaan diatas ( two parameter corresponding state ) cukup valid untuk simple fluida ( argon, krypton dan xenon ), namun begitu terdapat deviasi untuk fluida yang lebih komplek, oleh karena itu untuk memperbaiki keakuratan hasil maka diperkenalkanlah parameter ketiga yang berhubungan dengan karakterisik struktur molekul atau karakteristik perilaku fluida ( fluida behaviour ) yaitu faktor Aksentric ( acentric factor ), ω.

Property = f ( Tr, Pc, ω)

Tipe metode estimasi lainnya adalah metode stucture. Semua macroscopic properties berhubungan dengan struktur molekulnya ( seperti atom, grup atom, dan ikatan – ikatan ) yang mana menentukan besarnya dan tipe gaya intermolekul. Konsep structure mengusulkan bahwa macroscopic properties dapat dihitung melalui konstribusi grup ( group contributions ). Metode ini lebih simple dan cepat dan hanya membutuhkan rumus atau formula dari senyawa yang bersangkutan. Nilai kontribusi grup ditentukan dengan cara eksperimen. Nilai masing – masing kontribusi grup untuk tiap – tiap jenis physical properties berbeda – beda misalnya nilai group –CH3 untuk estimasi kapasitas panas liquid berbeda dengan nilai –CH3 untuk estimasi kapasitas panas gas ideal. Topik estimasi ini dibahas lebih rinci oleh Reid, Prausnitz dan Poling , RK. Sinnot membahas topik ini ( disertai dengan contoh ) namun tidak terlalu terperinci.

Jika kita menggunakan Software simulasi proses seperti Hysys, DWSIM terdapat suatu fitur yang dapat melakukan estimasi untuk properties yang tidak diketahui yaitu Hypothetical. Fitur ini dapat memberikan pilihan kepada user untuk menentukan sendiri jenis –jenis persamaan atau korelasi yang digunakan untuk melakukan estimasi terhadap nilai properties yang tidak diketahui atau dapat pula dengan pilihan default.

Refrensi :
*C.L Yaws (ed), Chemical Properties Handbook, 1999, McGraw-Hill
*Donald Mackay dkk, Handbook of Pyhsical – Chemical Properties and Enviromental Fate for Organic *Chemicals 2nd Ed, 2006, CRC Press
*G.M Kontogeorgis & Rafiqul Gani, Computer Aided Property Estimation for Process & Product Design, 2004, Elsevier.
*GPSA, Engineering Data Book
*J.M.Smith, H.C.Van Ness dan M.M Abbott, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics 6th Ed, 2001, McGraw-Hill
*James E. Mark (ed), Physical Properties of Polymer Handbook 2nd Ed, 2007, Springer
*John M.Campbell, Gas Conditioning & Processing, 1992, Campbell Petroleum Series
*R.C.Reid, J.M Prausnitz dan B.E. Poling, The Properties of Gases & Liquid 4th Ed, 1988, McGraw-Hill
*R.W Gallant & Jay.M Railey, Physical Properties of Hydrocarbon Vol I 2nd Ed, 1992, Gulf Publishing
*Robert H.Perry & D.W.Green, Perry’s Chemical Engineer’ Handbook 7th Ed. 1999, McGraw-Hill

Sumber : 
http://blog.unsri.ac.id/chemeng%20sai/plant-design/sekilas-info-tentang-data-physical-properties/mrdetail/10100/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons