INTISARI
Dimethyl Terephthalate diperoleh dengan cara mereaksikan Asam Terephthalic dan Metanol dalam fase gas. Reaksi berlangsung secara adiabatis pada fixed bed reaktor pada suhu 324-330 oC dan tekanan 1,5-1,2 atm. Katalisator yang digunakan adalah Alumina A + 1 % KOH.
Hasil produk berupa Dimethyl Terephthalate dalam bentuk kristal dengan ukuran 0,3 – 1,5 mm dengan kemurnian 99,69 % massa. Bahan baku Asam Terephthalic diperoleh dari PN. Pertamina dengan kemurnian 98,5 % massa dengan jumlah kebutuhan 6483,4888 kg/jam. Sedangkan kebutuhan metanol diperoleh dari PT. Kaltim Metanol Indonesia dengan kemurnian 99,4 % massa dengan kebutuhan sebanyak 2897,6909 kg/jam.
Pabrik Dimethyl Terephthalate direncanakan akan didirikan di Plaju, Palembang dengan luas areal 3 ha dan membutuhkan 175 tenaga kerja. Pabrik dirancang pada kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun. Untuk menghasilkan Dimethyl Terephthalate sebanyak 7578,7909 kg/jam dibutuhkan bahan bakar fuel oil sebanyak 4957,3487 kg/hr, kebutuhan air sungai sebanyak 166,4867 m3/j, kebutuhan listrik 2,8 MW, dan kebutuhan total steam sebanyak 44141,0605 kg/jam.
Modal tetap yang diperlukan sebesar Rp 69.601.878.708 dan US$ 13.002.432 , modal kerja Rp 87.512.934.266. Keuntungan sebelum pajak Rp. 58.228.636.522 dan keuntungan sesudah pajak Rp. 29.114.318.261. Dari hasil perhitungan diperoleh Return on Investment (ROI) sebelum pajak 31,20 %, Return on Investment (ROI) sesudah pajak 15,60 %, Pay Out Time ( POT ) sebelum pajak 2,43 tahun, Pay Out Time ( POT ) sesudah pajak 3,91 tahun, Break Even Point 43,73 %, Shut Down Point 20,60 % dan Discounted Cash Flow Rate of Return 19,96 %.
Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik Dimethyl Terephthalate dengan kapasitas 60000 ton/tahun cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Dimethyl Terephthalate diperoleh dengan cara mereaksikan Asam Terephthalic dan Metanol dalam fase gas. Reaksi berlangsung secara adiabatis pada fixed bed reaktor pada suhu 324-330 oC dan tekanan 1,5-1,2 atm. Katalisator yang digunakan adalah Alumina A + 1 % KOH.
Hasil produk berupa Dimethyl Terephthalate dalam bentuk kristal dengan ukuran 0,3 – 1,5 mm dengan kemurnian 99,69 % massa. Bahan baku Asam Terephthalic diperoleh dari PN. Pertamina dengan kemurnian 98,5 % massa dengan jumlah kebutuhan 6483,4888 kg/jam. Sedangkan kebutuhan metanol diperoleh dari PT. Kaltim Metanol Indonesia dengan kemurnian 99,4 % massa dengan kebutuhan sebanyak 2897,6909 kg/jam.
Pabrik Dimethyl Terephthalate direncanakan akan didirikan di Plaju, Palembang dengan luas areal 3 ha dan membutuhkan 175 tenaga kerja. Pabrik dirancang pada kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun. Untuk menghasilkan Dimethyl Terephthalate sebanyak 7578,7909 kg/jam dibutuhkan bahan bakar fuel oil sebanyak 4957,3487 kg/hr, kebutuhan air sungai sebanyak 166,4867 m3/j, kebutuhan listrik 2,8 MW, dan kebutuhan total steam sebanyak 44141,0605 kg/jam.
Modal tetap yang diperlukan sebesar Rp 69.601.878.708 dan US$ 13.002.432 , modal kerja Rp 87.512.934.266. Keuntungan sebelum pajak Rp. 58.228.636.522 dan keuntungan sesudah pajak Rp. 29.114.318.261. Dari hasil perhitungan diperoleh Return on Investment (ROI) sebelum pajak 31,20 %, Return on Investment (ROI) sesudah pajak 15,60 %, Pay Out Time ( POT ) sebelum pajak 2,43 tahun, Pay Out Time ( POT ) sesudah pajak 3,91 tahun, Break Even Point 43,73 %, Shut Down Point 20,60 % dan Discounted Cash Flow Rate of Return 19,96 %.
Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik Dimethyl Terephthalate dengan kapasitas 60000 ton/tahun cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Selengkapnya Download
0 komentar:
Posting Komentar